Senin, 07 November 2016

SIM UNTUK MENYONGSONG IT



MAKALAH
SIM UNTUK MENYONGSONG IT
 

 




Untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen

Oleh:
Irene Martha Santosa
(11150485)

Dosen Pengampu
Setia Lutfi, Skom, Mkom

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI BANK BPD JATENG SEMARANG
           2016


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan nikmat yang telah dilimpahkan kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ”Sim Untuk  Menyosong  IT “
Terselesainya makalah ini tidak lepas dari dukungan beberapa pihak yang telah memberikan motivasi. Oleh karena itu, kami bermaksud mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang tak dapat kami sebutkan satu persatu, semua yang telah membantu terselesaikannya makalah ini.
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini belum mencapai kesempurnaan, sehingga kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan dari berbagai pihak demi kesempurnaan makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.


Semarang, 30 Oktober 2016


Penyusun


DAFTAR ISI
COVER........................................................................................................................................ 1
KATA PENGANTAR ................................................................................................................ 2
DAFTAR ISI ............................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang ........................................................................................................... 4
B.     Rumusan Masalah....................................................................................................... 5
C.     Tujuan ........................................................................................................................ 5
BAB II PEMBAHASAN
1.      PENGERTIAN SYSTEM INFORMASI RUMAH SAKIT (SIRS) ......................... 6
2.      STRATEGI SYSTEM INFORMASI RUMAH SAKIT  (SIRS) .............................. 7
3.      MENGETAHUI  FUNGSI SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT (SIRS ) ...... 9
4.      MENGETAHUI MANFAAT SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT (SIRS) ... 11
BAB III PENUTUP
Kesimpulan ...................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. 13




BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
            Rumah sakit sebagai suatu lembaga sosial yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, memiliki sifat sebagai suatu lembaga yang tidak ditujukan untuk mencari keuntungan atau non profit organization. Walaupun demikian kita tidak dapat menutup mata bahwa dibutuhkan suatu sistem informasi di dalam intern rumah sakit.
         Rumah Sakit sebagai salah satu organisasi pelayanan di bidang kesehatan telah memiliki otonomi,sehingga pihak rumah sakit dituntut untuk memberikan pelayanan yang sebaik baiknya dengan manajemen yang seefektif mungkin. Hal ini disebabkan oleh setiap pengambilan keputusan yang tidak tepat akan berakibat pada inefisiensi dan penurunan kinerja rumah sakit.
        Hal tersebut dapat menjadi kendala jika informasi yang tersedia tidak mampu memberikan informasi yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan. Kecanggihan teknologi bukan merupakan suatu jaminan akan terpenuhinya informasi, melainkan system yang terstruktur, handal dan mampu mengakodomodasi seluruh informasi yang dibutuhkan yang harus dapat menjawab tantangan yang dihadapi.
       Integrasi Sistem Informasi Rumah Sakit merupakan aplikasi yang didevelop untuk kebutuhan management Rumah Sakit baik swasta maupun negeri, dimana sistem ini sudah didukung dengan fitur dan modul yang lengkap untuk operasional Rumah Sakit
     Dengan adanya aplikasi ini di harapkan dapat membantu operasional rumah sakit dan dapat meningkatkan pelayanan rumah sakit.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apakah Pengertian System Informasi Rumah Sakit (SIRS)?
2.      Apakah Strategi System Informasi Rumah Sakit  (SIRS)?
3.      Apakah Fungsi Sistem Informasi Rumah Sakit ( SIRS ) ?
4.       Apakah Manfaat Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) ?


C.     Tujuan
   
1.            Memahami Pengertian System Informasi Rumah Sakit (SIRS)
2.            Mengetahui Strategi System Informasi Rumah Sakit  (SIRS)
3.            Mengetahui  Fungsi Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS )
4.            Mengetahui Manfaat Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS)




BAB II
PEMBAHASAN

1.      PENGERTIAN SYSTEM INFORMASI RUMAH SAKIT (SIRS)
Sistem informasi rumah sakit adalah suatu tatanan yang berurusan dengan pengumpulan data, pengelolaan data, penyajian informasi, analisa dan penyimpulan informasi serta penyampaian informasi yang dibutuhkan untuk kegiatan rumah sakit, mulai dari pelayanan diagnosa dan tindakan untuk pasien, medical record, apotek, gudang farmasi, penagihan,  database personalia, penggajian karyawan, proses akuntansi sampai dengan pengendalian oleh manajemen. Sistem Informasi ini mencakup semua Rumah Sakit umum maupun khusus, baik yang dikelola secara publik maupun privat sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.



2.      STRATEGI SYSTEM INFORMASI RUMAH SAKIT  (SIRS)
Strategi adalah pendekatan pola pikir,perencanaan dan pengambilan keputusandalam situasi bisnis yang mengharuskanmanajer untuk mengetahui, memahami,menerima dan mendukung misi organisasi,atau unit di dalam organisasi, danmenghubungkan misi tersebut denganlingkungan ditempat keputusan-keputusantersebut akandiimplementasikan.“driving force” di balik pola pikir, perencanaan dan manajemen strategis adalah misiorganisasi.
Manajemen strategis adalah kegiatan kolektif yang menyangkut pemahaman tentang hakekat danimplikasi dari perubahan eksternal, kemampuanuntuk mengembangkan strategi yang efektif dalammenghadapi perubahan, dan kemauan sertakemampuan untuk mengelola secara aktifmomentum organisasisuatu keharusan bagi manajer rumah sakit, untukmemahami perubahan-perubahan yang terjadi dilingkungannya; mereka tidak hanya responsif terhadapperubahan tetapi harus mampu menciptakan masadepanmanajemen strategis disusun sebagai pendekatan atau filosofi untuk mengelola organisasi yang sangat kompleks.
Enam elemen dari manajemen strategis pendekatan manajemen strategis pada organisasi yang kompleks seperti rumah sakit, dalam melaksanakan manajemen strategis diperlukan pendekatan analitis maupun pendekatan kedaruratan ( emergent/contingency) : – pendekatan analitik atau rasional bergantung pada pengembangan langkah-langkah atau proses yang logis (linear thinking) – model emergent, bergantung pada pemikiran intuitif, kepemimpinan, dan pembelajaran dan merupakan bagian dari manajemen kedua pendekatan ini dibutuhkan dan dipandang sebagai satu “single model” pendekatan analitis dapat disamakan dengan “peta”,sedangkan model emergent merupakan “kompas”nya
Model manajemen strategis yang mencakup pendekatan analitis dan emergent biasanya terdiri dari tiga elemen : pola pikir strategis (strategic thinking) perencanaan strategis (strategic planning) momentum strategis (strategic momentum)
1.    Strategic thinking
Strategic thinking mengenali kenyataan tentang perubahan mempertanyakan asumsi dan kegiatan terkini membangun pemahaman sistem melihat kemungkinan masa depan menciptakan ide-ide baru mempertimbangkan kesesuaian organisasi dengan lingkungan eksternal.
Strategic thinking melakukan asesmen terhadap: perubahan kebutuhan dari stake holders (pemangku kepentingan) perubahan menyangkut teknologi, sosial dan demografi, ekonomi, politik/perundangan tuntutan kompetitif.
2.    Strategic planning
Strategic planning adalah process secara periodik dalam mengembangkan satuperangkat langkah-langkah dalam organisasi untuk mencapai misi dan visinya dengan menggunakan pola pikir strategis.
Strategic planning menyiapkan proses langkah demi langkah yang berurutan untuk menciptakan strategi 

  • ·      melibatkan kegiatan-kegiatan “periodic group strategic thinking (brainstorming)”

  •    ·      membutuhkan data/informasi

  • ·      membangun fokus untuk organisasi

  • ·      memfasilitasi pengambilan keputusan yang konsisten

  • ·      konsensus akan kebutuhan guna penyesuaian organisasi dengan lingkungan eksternal

  • ·      hasilnya adalah perencanaan strategis yang terdokumentasi.


3.    Strategic momentum
Strategic momentum menyangkut kegiatan sehari-hari untuk mengelola strategi guna pencapaian sasaran strategis dari organisasi. strategic momentum:

  • ·      kegiatan nyata untuk mencapai sasaran spesifik– menyangkut proses pengambilan keputusan dan dampaknya

  • ·      menghasilkan budaya dan style

  • ·      memunculkan antisipasi, inovasi dan keunggulan

  • ·      mengevaluasi kinerja strategi melalui pengendalian

  • ·      suatu proses pembelajaran

  • ·      bergantung pada peningkatan pola pikir strategis dan perencanaan


Strategis periodikmomentum strategis menjamin filosofi yang berkelanjutan dalam mengembangkan dan mengatur perencanaan, kegiatan dan pengendalian dari organisasi.
Tata kelola sistem informasi yang baik harus selaras dengan fungsi, visi, misi dan strategi organisasi. Secara generik fungsi Rumah Sakit (menurut WHO tahun 1957), memberikan pelayanan kesehatan lengkap kepada masyarakat baik kuratif maupun rehabilitatif, dimana output layanannya menjangkau pelayanan keluarga dan lingkungan, Rumah Sakit juga merupakan pusat pelatihan tenaga kesehatan serta untuk penelitian biososial. Rumah sakit juga merupakan pusat pelayanan rujukan medik spsialistik dan sub spesialistik dengan fungsi utama menyediakan dan menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat penyembuhan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitasi pasien).
Dengan demikian secara umum sistem informasi Rumah Sakit harus selaras dengan bisnis utama (core bussines) dari Rumah Sakit itu sendiri, terutama untuk informasi riwayat kesehatan pasien atau rekam medis (tentang indentitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang diberikan kepada pasien), informasi kegiatan operasional (termasuk informasi sumber daya manusia, material, alat kesehatan, penelitian serta bank data.

3.      FUNGSI SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT ( SIRS)
           Berikut ini beberapa fungsi dari SIRS di bagian-bagian sub system yang ada dalam system (rumah sakit), yaitu :
a         Subsistem Layanan Kesehatan            yang mengelola kegiatan layanan kesehatan.
b        Subsistem Rekam Medis            yang mengelola data pasien.
c         Subsistem Personalia        yang mengelola data maupun aktivitas tenaga medis maupun tenaga administrative Rumah sakit.
d        Subsistem Keuangan             yang mengelola data-data dan transaksi keuangan.
e         Subsistem Sarana/Prasarana          yang mengelola sarana dan prasarana yang ada di dalam rumah sakit   tersebut, termasuk peralatan medis, persediaan obat-obatan dan bahan habis pakai lainnya.
f         Subsistem Manajemen Rumah Sakit             yang mengelola aktivitas yang ada didalam rumah sakit tersebut, termasuk pengelolaan data untuk plan jangka panjang, menengah, pendek, pengambilan keputusan dan untuk layanan pihak luar.

       Ke 6 subsistem tersebut diatas kemudian harus dijabarkan lagi ke dalam modul-modul yang sifatnya lebih spesifik. Subsistem Layanan Kesehatan dapat dijabarkan lebih lanjut menjadi :
1.      Registrasi Pasien, yang mencatat data/status pasien untuk memudahkan pengidentifikasian maupun pembuatan statistik dari pasien masuk sampai keluar. Modul ini meliputi pendaftaran pasien baru/lama, pendaftaran rawat inap/jalan, dan info kamar rawat inap.
2.      Rawat Jalan/Poliklinik yang tersedia di rumah sakit, seperti: penyakit dalam, bedah, anak,obstetri dan ginekologi, KB, syaraf, jiwa, THT, mata, gigi dan mulut, kardiologi, radiologi, bedah orthopedi, paru-paru, umum, UGD, dan lain-lain sesuai kebutuhan. Modul ini juga mencatat diagnose dan tindakan terhadap pasien agar tersimpan dalam rekam medis.
3.      Rawat Inap. Modul ini mencatat diganosa dan tindakan terhadap pasien, konsultasi dokter,hubungan dengan poliklinik/penunjang medis.
4.      Penunjang Medis/Laboratorium, yang mencatat informasi pemeriksaan seperti: ECG, EEG, USG, ECHO, TREADMIL, CT Scan, Endoscopy, dan lain-lain.
5.      Penagihan dan Pembayaran, meliputi penagihan dan pembayaran untuk rawat jalan, rawat inap dan penunjang medis (laboratorium, radiologi, rehab medik), baik secara langsung maupun melalui jaminan dari pihak ketiga/asuransi/JPKM. Modul ini juga mencatat transaksi harian pasien (laboratorium, obat, honor dokter), daftar piutang, manajemen deposit dan lain-lain.
6.      Apotik/Farmasi, yang meliputi pengelolaan informasi inventori dan transaksi obat-obatan.



4.      MANFAAT SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT
 Pengendalian mutu pelayanan medis,
Pengendalian mutu dan penilaian produktivitas,
Analisa pemanfaatan dan perkiraan kebutuhan,
Perencanaan dan evaluasi program,
 Menyederhanakan pelayanan,
Mengembangkan dan memperbaiki sistem yang telah ada sehingga memberikan suatu nilai tambah bagi manajemen
Meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam rangka pengelolaan rumah sakit.



BAB III
PENUTUP

Kesimpulan


Sistem Informasi Rumah Sakit yang berbasis komputer (Computer Based Hospital Information System) memang sangat diperlukan untuk sebuah rumah sakit dalam era globalisasi, namun untuk membangun sistem informasi yang terpadu memerlukan tenaga dan biaya yang cukup besar. Kebutuhan akan tenaga dan biaya yang besar tidak hanya dalam pengembangannya, namun juga dalam pemeliharaan SIRS maupun dalam melakukan migrasi dari system yang lama pada sistem yang baru. Selama manajemen rumah sakit belummenganggap bahwa informasi adalah merupakan aset dari rumah sakit tersebut, maka kebutuhan biaya dan tenaga tersebut diatas dirasakan sebagai beban yang berat, bukan sebagai konsekuensi dari adanya kebutuhan akan informasi. Kalau informasi telah menjadi aset rumah sakit, maka beban biaya untuk pengembangan, pemeliharaan maupun migrasi SIRS sudah selayaknya masuk dalam kalkulasi biaya layanan kesehatan yang dapat diberikan oleh rumah sakit itu. Hal ini disebabkan karena perubahan dari sistem yang terotomasi menjadi sistem manual merupakan kejadian yang sangat tidak menguntungkan bagi rumah sakit tersebut.




DAFTAR PUSTAKA








Tidak ada komentar:

Posting Komentar