MAKALAH
SIM UNTUK MENYONGSONG IT
Untuk memenuhi
tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen
Oleh:
Irene Martha Santosa
(11150485)
Dosen Pengampu
Setia Lutfi, Skom, Mkom
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI BANK BPD
JATENG SEMARANG
2016
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
nikmat yang telah dilimpahkan kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul ”Sim Untuk Menyosong IT “
Terselesainya
makalah ini tidak lepas dari dukungan beberapa pihak yang telah memberikan
motivasi. Oleh karena itu, kami bermaksud mengucapkan terima kasih kepada
seluruh pihak yang tak dapat kami sebutkan satu persatu, semua yang telah
membantu terselesaikannya makalah ini.
Kami
menyadari bahwa penyusunan makalah ini belum mencapai kesempurnaan, sehingga
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan dari berbagai
pihak demi kesempurnaan makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Semarang, 30 Oktober 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
COVER........................................................................................................................................ 1
KATA PENGANTAR ................................................................................................................ 2
DAFTAR ISI ............................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah....................................................................................................... 5
C. Tujuan ........................................................................................................................ 5
BAB II PEMBAHASAN
1.
PENGERTIAN
SYSTEM INFORMASI RUMAH SAKIT (SIRS) ......................... 6
2.
STRATEGI SYSTEM INFORMASI RUMAH SAKIT (SIRS) .............................. 7
3. MENGETAHUI FUNGSI
SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT (SIRS ) ...... 9
4. MENGETAHUI MANFAAT SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT (SIRS) ... 11
BAB III PENUTUP
Kesimpulan ...................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. 13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit sebagai
suatu lembaga sosial yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat,
memiliki sifat sebagai suatu lembaga yang tidak ditujukan untuk mencari
keuntungan atau non profit organization. Walaupun demikian kita tidak dapat
menutup mata bahwa dibutuhkan suatu sistem informasi di dalam intern rumah
sakit.
Rumah
Sakit sebagai salah satu organisasi pelayanan di bidang kesehatan telah
memiliki otonomi,sehingga pihak rumah sakit dituntut untuk memberikan pelayanan
yang sebaik baiknya dengan manajemen yang seefektif mungkin. Hal ini disebabkan
oleh setiap pengambilan keputusan yang tidak tepat akan berakibat pada
inefisiensi dan penurunan kinerja rumah sakit.
Hal tersebut
dapat menjadi kendala jika informasi yang tersedia tidak mampu memberikan
informasi yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan. Kecanggihan teknologi
bukan merupakan suatu jaminan akan terpenuhinya informasi, melainkan system
yang terstruktur, handal dan mampu mengakodomodasi seluruh informasi yang
dibutuhkan yang harus dapat menjawab tantangan yang dihadapi.
Integrasi Sistem
Informasi Rumah Sakit merupakan aplikasi yang didevelop untuk kebutuhan
management Rumah Sakit baik swasta maupun negeri, dimana sistem ini sudah
didukung dengan fitur dan modul yang lengkap untuk operasional Rumah Sakit
Dengan adanya aplikasi ini di
harapkan dapat membantu operasional rumah sakit dan dapat meningkatkan
pelayanan rumah sakit.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apakah Pengertian System Informasi Rumah Sakit
(SIRS)?
2.
Apakah Strategi System Informasi Rumah
Sakit (SIRS)?
3.
Apakah Fungsi Sistem Informasi Rumah Sakit
( SIRS ) ?
4.
Apakah Manfaat Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) ?
C.
Tujuan
1.
Memahami Pengertian System Informasi Rumah
Sakit (SIRS)
2.
Mengetahui Strategi System Informasi Rumah
Sakit (SIRS)
3.
Mengetahui Fungsi Sistem
Informasi Rumah Sakit (SIRS )
4.
Mengetahui Manfaat Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS)
BAB II
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN SYSTEM INFORMASI
RUMAH SAKIT (SIRS)
Sistem informasi rumah sakit adalah suatu tatanan yang berurusan
dengan pengumpulan data, pengelolaan data, penyajian informasi, analisa dan
penyimpulan informasi serta penyampaian informasi yang dibutuhkan untuk
kegiatan rumah sakit, mulai dari pelayanan diagnosa dan tindakan untuk pasien,
medical record, apotek, gudang farmasi, penagihan, database personalia,
penggajian karyawan, proses akuntansi sampai dengan pengendalian oleh
manajemen. Sistem Informasi ini mencakup semua Rumah Sakit
umum maupun khusus, baik yang dikelola secara publik maupun privat sebagaimana
diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit.
2.
STRATEGI SYSTEM
INFORMASI RUMAH SAKIT (SIRS)
Strategi adalah pendekatan pola pikir,perencanaan dan pengambilan
keputusandalam situasi bisnis yang mengharuskanmanajer untuk mengetahui, memahami,menerima
dan mendukung misi organisasi,atau unit di dalam organisasi, danmenghubungkan
misi tersebut denganlingkungan ditempat keputusan-keputusantersebut
akandiimplementasikan.“driving force” di balik pola pikir, perencanaan dan
manajemen strategis adalah misiorganisasi.
Manajemen
strategis adalah kegiatan kolektif yang menyangkut pemahaman tentang hakekat
danimplikasi dari perubahan eksternal, kemampuanuntuk mengembangkan strategi
yang efektif dalammenghadapi perubahan, dan kemauan sertakemampuan untuk
mengelola secara aktifmomentum organisasisuatu keharusan bagi manajer rumah
sakit, untukmemahami perubahan-perubahan yang terjadi dilingkungannya; mereka
tidak hanya responsif terhadapperubahan tetapi harus mampu menciptakan
masadepanmanajemen strategis disusun sebagai pendekatan atau filosofi untuk
mengelola organisasi yang sangat kompleks.
Enam elemen dari manajemen
strategis pendekatan manajemen strategis pada organisasi yang kompleks seperti
rumah sakit, dalam melaksanakan manajemen strategis diperlukan pendekatan
analitis maupun pendekatan kedaruratan ( emergent/contingency) : – pendekatan
analitik atau rasional bergantung pada pengembangan langkah-langkah atau proses
yang logis (linear thinking) – model emergent, bergantung pada pemikiran intuitif,
kepemimpinan, dan pembelajaran dan merupakan bagian dari manajemen kedua
pendekatan ini dibutuhkan dan dipandang sebagai satu “single model” pendekatan
analitis dapat disamakan dengan “peta”,sedangkan model emergent merupakan
“kompas”nya
Model manajemen strategis yang mencakup
pendekatan analitis dan emergent biasanya terdiri dari tiga elemen : pola pikir
strategis (strategic thinking) perencanaan strategis (strategic planning)
momentum strategis (strategic momentum)
1. Strategic
thinking
Strategic thinking mengenali kenyataan
tentang perubahan mempertanyakan asumsi dan kegiatan terkini membangun
pemahaman sistem melihat kemungkinan masa depan menciptakan ide-ide baru
mempertimbangkan kesesuaian organisasi dengan lingkungan eksternal.
Strategic thinking melakukan asesmen
terhadap: perubahan kebutuhan dari stake holders (pemangku kepentingan)
perubahan menyangkut teknologi, sosial dan demografi, ekonomi,
politik/perundangan tuntutan kompetitif.
2. Strategic
planning
Strategic planning adalah process
secara periodik dalam mengembangkan satuperangkat langkah-langkah dalam
organisasi untuk mencapai misi dan visinya dengan menggunakan pola pikir
strategis.
Strategic planning menyiapkan proses
langkah demi langkah yang berurutan untuk menciptakan strategi
- · melibatkan kegiatan-kegiatan “periodic group strategic thinking (brainstorming)”
- · membutuhkan data/informasi
- · membangun fokus untuk organisasi
- · memfasilitasi pengambilan keputusan yang konsisten
- · konsensus akan kebutuhan guna penyesuaian organisasi dengan lingkungan eksternal
- · hasilnya adalah perencanaan strategis yang terdokumentasi.
3. Strategic
momentum
Strategic momentum menyangkut kegiatan sehari-hari untuk mengelola strategi
guna pencapaian sasaran strategis dari organisasi. strategic momentum:
- · kegiatan nyata untuk mencapai sasaran spesifik– menyangkut proses pengambilan keputusan dan dampaknya
- · menghasilkan budaya dan style
- · memunculkan antisipasi, inovasi dan keunggulan
- · mengevaluasi kinerja strategi melalui pengendalian
- · suatu proses pembelajaran
- · bergantung pada peningkatan pola pikir strategis dan perencanaan
Strategis periodikmomentum strategis
menjamin filosofi yang berkelanjutan dalam mengembangkan dan mengatur
perencanaan, kegiatan dan pengendalian dari organisasi.
Tata kelola sistem informasi yang baik
harus selaras dengan fungsi, visi, misi dan strategi organisasi. Secara generik
fungsi Rumah Sakit (menurut WHO tahun 1957), memberikan pelayanan kesehatan
lengkap kepada masyarakat baik kuratif maupun rehabilitatif, dimana output
layanannya menjangkau pelayanan keluarga dan lingkungan, Rumah Sakit juga
merupakan pusat pelatihan tenaga kesehatan serta untuk penelitian biososial.
Rumah sakit juga merupakan pusat pelayanan rujukan medik spsialistik dan sub
spesialistik dengan fungsi utama menyediakan dan menyelenggarakan upaya
kesehatan yang bersifat penyembuhan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitasi
pasien).
Dengan demikian secara umum sistem
informasi Rumah Sakit harus selaras dengan bisnis utama (core bussines) dari
Rumah Sakit itu sendiri, terutama untuk informasi riwayat kesehatan pasien atau
rekam medis (tentang indentitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan
pelayanan lain yang diberikan kepada pasien), informasi kegiatan operasional
(termasuk informasi sumber daya manusia, material, alat kesehatan, penelitian
serta bank data.
3.
FUNGSI SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT
( SIRS)
Berikut ini beberapa fungsi dari
SIRS di bagian-bagian sub system yang ada dalam system (rumah sakit), yaitu :
a
Subsistem
Layanan Kesehatan yang mengelola kegiatan layanan
kesehatan.
b
Subsistem
Rekam Medis yang mengelola
data pasien.
c
Subsistem
Personalia yang mengelola data maupun aktivitas
tenaga medis maupun tenaga administrative Rumah sakit.
d
Subsistem
Keuangan yang mengelola
data-data dan transaksi keuangan.
e
Subsistem
Sarana/Prasarana yang mengelola
sarana dan prasarana yang ada di dalam rumah sakit tersebut,
termasuk peralatan medis, persediaan obat-obatan dan bahan habis pakai lainnya.
f
Subsistem
Manajemen Rumah Sakit yang mengelola aktivitas yang ada didalam
rumah sakit tersebut, termasuk pengelolaan data untuk plan jangka panjang,
menengah, pendek, pengambilan keputusan dan untuk layanan pihak luar.
Ke 6 subsistem tersebut diatas
kemudian harus dijabarkan lagi ke dalam modul-modul yang sifatnya lebih
spesifik. Subsistem Layanan Kesehatan dapat dijabarkan lebih lanjut menjadi :
1. Registrasi Pasien, yang mencatat
data/status pasien untuk memudahkan pengidentifikasian maupun pembuatan
statistik dari pasien masuk sampai keluar. Modul ini meliputi pendaftaran
pasien baru/lama, pendaftaran rawat inap/jalan, dan info kamar rawat inap.
2. Rawat Jalan/Poliklinik yang tersedia
di rumah sakit, seperti: penyakit dalam, bedah, anak,obstetri dan ginekologi,
KB, syaraf, jiwa, THT, mata, gigi dan mulut, kardiologi, radiologi, bedah
orthopedi, paru-paru, umum, UGD, dan lain-lain sesuai kebutuhan. Modul ini juga
mencatat diagnose dan tindakan terhadap pasien agar tersimpan dalam rekam
medis.
3. Rawat Inap. Modul ini mencatat
diganosa dan tindakan terhadap pasien, konsultasi dokter,hubungan dengan
poliklinik/penunjang medis.
4. Penunjang Medis/Laboratorium, yang
mencatat informasi pemeriksaan seperti: ECG, EEG, USG, ECHO, TREADMIL, CT Scan,
Endoscopy, dan lain-lain.
5. Penagihan dan Pembayaran, meliputi
penagihan dan pembayaran untuk rawat jalan, rawat inap dan penunjang medis
(laboratorium, radiologi, rehab medik), baik secara langsung maupun melalui
jaminan dari pihak ketiga/asuransi/JPKM. Modul ini juga mencatat transaksi
harian pasien (laboratorium, obat, honor dokter), daftar piutang, manajemen
deposit dan lain-lain.
6. Apotik/Farmasi, yang meliputi
pengelolaan informasi inventori dan transaksi obat-obatan.
4. MANFAAT SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT
Pengendalian mutu pelayanan medis,
Pengendalian mutu dan penilaian
produktivitas,
Analisa pemanfaatan dan perkiraan
kebutuhan,
Perencanaan dan evaluasi program,
Menyederhanakan pelayanan,
Mengembangkan dan memperbaiki sistem
yang telah ada sehingga memberikan suatu nilai tambah bagi manajemen
Meningkatkan efisiensi dan
efektifitas dalam rangka pengelolaan rumah sakit.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Sistem Informasi Rumah Sakit yang berbasis komputer (Computer
Based Hospital Information System) memang sangat diperlukan untuk sebuah
rumah sakit dalam era globalisasi, namun untuk membangun sistem
informasi yang terpadu memerlukan tenaga dan biaya yang cukup
besar. Kebutuhan akan tenaga dan biaya yang besar tidak hanya dalam
pengembangannya, namun juga dalam pemeliharaan SIRS maupun dalam
melakukan migrasi dari system yang lama pada sistem yang baru.
Selama manajemen rumah sakit belummenganggap bahwa informasi adalah merupakan
aset dari rumah sakit tersebut, maka kebutuhan biaya dan tenaga
tersebut diatas dirasakan sebagai beban yang berat, bukan sebagai
konsekuensi dari adanya kebutuhan akan informasi. Kalau informasi
telah menjadi aset rumah sakit, maka beban biaya untuk
pengembangan, pemeliharaan maupun migrasi SIRS sudah selayaknya masuk
dalam kalkulasi biaya layanan kesehatan yang dapat diberikan oleh rumah
sakit itu. Hal ini disebabkan karena perubahan dari
sistem yang terotomasi menjadi sistem manual merupakan kejadian yang sangat
tidak menguntungkan bagi rumah sakit tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar